Tanah Datar, Startingjournal.com-Bencana alam yang terjadi pada tanggal 21 November 2025 kemaren yang menimpa Kabupaten Tanah Datar menyebabkan kerugian materiil dan korban jiwa. Banjir bandang dan tanah longsor serta angin kencang yang menerpa Kabupaten Tanah Datar, memporak-porandakan kebahagiaan Insfratruktur yang ada di beberapa kecamatan dan nagari. Untuk update data kerugian Insfratruktur, pertanian serta korban jiwa sebagai berikut.
Sebaran korban di 11 kecamatan terdampak mulai dari Kecamatan X Koto, Batipuh, Batipuh Selatan, Pariangan, Lima Kaum, Rambatan, Sungai Tarab, Lintau Buo Utara, Tanjung Emas, Padang Ganting dan Kecamatan Sungayang. Juga ada 36 Nagari/Desa yang terdampak seperti Singgalang, Paninjauan, Koto Laweh, Pandai Sikek, Jago, Tambangan, Panyalaian, Batipuh Baruah, Batipuh Ateh, Gunung Rajo, Bungo Tanjung, Tanjuang Barulak, Pitalah, Andaleh, Padang Laweh, Sumpur, Guguak Malalo, Batu Taba, Sungai Jambu, Simabur, Lima Kaum, Baringin, Simawang, III Koto, Padang Magek, Rambatan, Sungai Tarab, Koto Baru, Pasie Laweh, Batu Bulek, Tanjung Bonai, Saruaso, Atar, Padang Ganting, Sungayang dan Andaleh Baruh Bukik.
Sementara itu, kerusakan Insfratruktur seperti rumah hanyut ada 34 unit, rumah rusak berat 95 unit, rumah rusak sedang ada 101 unit, rumah rusak ringan 217 unit dan kendaraan sekitar 77 unit. Juga jalan rusak berat ada 20 titik, jalan rusak ringan 16 titik, jembatan putus 16 unit, jembatan rusak berat 3 unit, jembatan rusak ringan sekitar 1 unit. Untuk gedung perkantoran, 9 unit, sekolah rusak 9 unit, rumah ibadah 23 unit, fasum lainnya 44 unit. Untuk irigasi sekunder 74 Di, irigasi tersier 17 Di, sungai terdampak ada 14 titik dan Pju sekitar 13 titik.
Sementara, data korban yang meninggal dunia ada sekitar 3 orang, korban luka 5 orang dan jumlah pengungsi hingga saat ini sebanyak 2779 orang. Untuk data pertanian dan UMKM yang sudah terinput oleh Tim Mitigasi bencan Tanah Datar, lahan pertanian sekitar 480.64 Ha sarana dan prasarana nelayan dan pengolahan ikan 14 titik, hewan ternak 3 ekor kambing, 1263 ekor ayam/itik dan 77 kolam ikan. Untuk UMKM sendiri ada 81 unit serta 1 unit koperasi.
Hingga hari ini tertanggal 16 Desember 2025, update kesehatan pengungsi, untuk pos kesehatan ada 15 pos, 148 tenaga kesehatan dan 37 kunjungan tim kesehatan. Pasien yang di rujukada 7 orang dengan lokasi rujukan, 4 orang ke RSUD MA Ali Hanafiah, 1 orang ke RSUD Padang Panjang, 1 orang ke RSAM Bukittinggi dan 1 orang ke puskesmas Batipuh Selatan. Kelompok rentan, 15 bayi, 89 balita, 5 orang ibu hamil, 20 orang ibu menyusui, 278 lansia, 7 orang disabilitas dan 1 orang ODGJ. Sementara untuk penyakit terbanyak, Ispa 11 orang, HT, 6 orang, MIALGIA 5 orang, DISPEPSIA, 4 orang, CEPALGIA 2 orang, FEBRIS 2 orang, ASMA 1 orang, GASTRITIS 1 orang, DIARE 1 orang dan SINUSITIS 1 orang.
Untuk kebutuhan mendesak terkait kesehatan pengungsi yang di butuhkan adalah sembako, tong sampah, air bersih, MCK Portable, peralatan mandi, minyak genset, asupan gizi pengungsi dan petugas, popok bayi, kelambu nyamuk, obat infeksi kulit serta obat-obatan lainnya.
Terakhir, estimasi kerugian akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor serta angin kencang, di sektor pertanian untuk sawah Rp 4.554.400.000, ladang Rp 9.529.800.000, peternakan Rp 89.950.000, untuk perikanan Rp 2.306.352.510, koperasi Rp 5.500.000, UMKM Rp 2.281.000.000. Di sektor perumahan sendiri kerugian mencapai Rp 90.000.000.000, kendaraan roda dua/mesin bajak Rp 2.960.000.000, kendaraan roda 4/6/8/ alat berat Rp 1.120.000.000.
Untuk sektor Insfratruktur, jalan Rp 21.000.000.000, jembatan Rp 46.875.000.000, saluran irigasi sekunder Rp 308.895.000, fasilitas umum lainnya seperti penerangan jalan umum Rp 61.700.000, air bersih Rp 3.475.789.000. Sektor sosial berupa pendidikan, sekolah Rp 8.427.000.000.
Total seluruh estimasi kerugian adalah Rp 501.581.491.510 (KT)












