Penulis: Ririn Rahmadani | Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Minangkabau dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tradisi dan nilai budaya. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah makan bajamba. Tradisi ini bukan sekedar kegiatan makan bersama, melainkan simbol kuat kebersamaan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap adat yang diwariskan secara turun-temurun.
Makan bajamba merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah besar atau dulang yang disebut jamba. Satu jamba biasanya disantap oleh beberapa orang yang duduk bersila mengelilingi hidangan. Tradisi ini banyak ditemukan dalam berbagai kegiatan adat dan keagamaan, seperti pesta pernikahan, batagak penghulu, khatam Al-Qur’an, hingga peringatan hari besar Islam.
Hidangan dalam makan bajamba mencermikan kekayaan kuliner Minangkabau. Nasi putih disajikan bersama aneka lauk khas seperti rendang, gulai ayam, gulai ikan, dendeng, sambal, dan sayur-sayuran. Semua makanan ditata rapi dalam satu wadah besar sebagai bentuk penghormatan kepada tamu serta ungkapan rasa syukur tuan rumah.
Selain makanan, makam bajamba juga memiliki aturan dan tata krama yang harus dijaga. Setiap orang dianjurkan makan dengan sopan, tidak berlebihan, serta saling menghargai anggota jamba lainnya. Makan dilakukan menggunakan tangan kanan dan tidak diperkenankan meninggalkan tempat sebelum semua anggota selesai. Nilai-nilai ini mengajarkan pentingnya kesabaran, kesetaraan, dan rasa hormat dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, tradisi makan bajamba menjadi sarana mempererat hubungan sosial. Dengan duduk dan makan bersama, perbedaan status sosial seakan melebur, digantikan oleh rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Tradisi ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau.
Di tengah perkembangan zaman dan gaya hidup modern, tradisi makan bajamba tetap dipertahankan, meskipun dalam beberapa kesempatan mengalami penyesuaian. Upaya pelestarian tradisi ini menjadi penting agar generasi muda tetap mengenal dan memahami nilai-nilai budaya leluhur. Makan bajamba bukan hanya soal kuliner, tetapi juga tentang menjaga jati diri dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Minangkabau.












