Islam Tegak di Pasapuat: Perjuangan Tim KUA Pagai Utara Selatan Menembus Pedalaman Mentawai

Pasapuat, Kepulauan Mentawai |
Perjalanan dakwah tak selalu mudah. Namun semangat tak pernah padam dari para penyuluh agama Islam Kecamatan Pagai Utara Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pada tanggal 30–31 Oktober 2025, tim Kantor Urusan Agama (KUA) Pagai Utara Selatan berangkat menuju Desa Pasapuat, menembus medan berat demi satu tujuan mulia: menyapa, menyuluh, dan menegakkan nilai-nilai Islam di ujung barat Nusantara.

Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama antara KUA Pagai Utara Selatan dan lembaga Dompet Dhuafa, sebagai wujud nyata kehadiran negara dan lembaga sosial dalam mendukung pembinaan umat di daerah terpencil.

Perjalanan Dakwah Penuh Rintangan

Untuk sampai ke lokasi, tim harus menempuh perjalanan darat yang menantang serta menyebrangi sungai dengan rakit sederhana. Tak jarang, perjalanan ini menghadirkan risiko. Beberapa kali, anggota tim bahkan sempat terjatuh ke air akibat arus kuat dan kondisi rakit yang goyah. Namun semangat mereka tidak surut. Setiap langkah, setiap tetes keringat, menjadi bagian dari perjuangan membawa cahaya keimanan ke pelosok Mentawai.

Irsyadi Shalihin, Kepala KUA Kecamatan Pagai Utara Selatan, mengungkapkan bahwa perjalanan ini bukan sekadar tugas, melainkan bentuk pengabdian.

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk dedikasi tinggi untuk terus menebar kebaikan. Kantor Urusan Agama adalah tonggak awal berjalan­nya Kementerian Agama. Kami harus tetap menjaga semangat itu, walaupun jalan yang kami lalui berat dan penuh rintangan,” ujar Irsyadi dengan mata berbinar.

Semangat Penyuluh Muda di Ujung Negeri

Dalam kegiatan tersebut, Bayu Rizqan Azrahwad, seorang CPNS Penyuluh Agama Islam, turut ambil bagian. Meski baru menapaki dunia penyuluhan, semangatnya membara untuk ikut serta dalam perjalanan spiritual yang penuh tantangan ini.

“Saya merasa bangga dan harus tetap optimis agar perjalanan seperti ini bisa terus berjalan. Jalannya memang penuh rintangan, tapi itu ujian dalam perjalanan dakwah,” ungkap Bayu penuh keyakinan.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya tentang menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga menyentuh hati masyarakat dengan ketulusan dan keteladanan.

Membangun Jembatan Spiritual di Tengah Alam Mentawai

Penyuluhan yang dilakukan di Pasapuat meliputi penguatan nilai-nilai keislaman, peningkatan pemahaman syariat, serta pembinaan keluarga sakinah. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang rindu akan bimbingan rohani.

Di tengah keterbatasan fasilitas dan akses, keberadaan tim KUA Pagai Utara Selatan menjadi oase spiritual bagi masyarakat Muslim di pedalaman Mentawai. Mereka hadir tidak hanya membawa ilmu agama, tetapi juga kehangatan, semangat, dan kepedulian.

Doa dan Harapan dari Ujung Mentawai

Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berhenti di Pasapuat saja. Tim KUA Pagai Utara Selatan berkomitmen untuk terus hadir di setiap penjuru pulau, menegakkan syiar Islam dengan langkah pasti.

“Kami hanya berharap semoga semua langkah ini menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat,” tutup Irsyadi Shalihin penuh harap.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, di mana seluruh tim dan masyarakat memohon agar Allah SWT senantiasa melindungi perjuangan dakwah di tanah Mentawai.

Catatan Redaksi:

Perjalanan dakwah Tim KUA Pagai Utara Selatan ini menjadi potret nyata dedikasi aparatur negara di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).

Dalam keterbatasan, mereka tetap mengabdi dengan tulus untuk menegakkan nilai-nilai Islam dan memperkuat kehidupan beragama masyarakat Kepulauan Mentawai.

Semoga langkah mereka menjadi inspirasi bagi seluruh insan Kementerian Agama di Indonesia.

Penulis: Bayu Rizqan Azrahwad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *